Selasa, 08 April 2014

Isi Makalah Kompensasi

KOMPENSASI TUNJANGAN DAN PELENGKAP

            Karyawan suatu organisasi/perusahaan sebagai pemenang jabatan tertentu harus diberi gaji atau upah yang sesuai ddengan tugas serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya secara adil baik bersifat internal maupun eksternal. Karyawan yang berprestasi lebih baik dibandingkan dengan karyawan lain perlu diberikan insentif guna mendorong karyawan tersebut untuk terus meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas.  Untuk kepentingan tersebut maka kepada karyawan perlu diberikan bentuk lain dari program kompensasi yang langsung dikaitkan dengan nilai relatif jabatan dan tingkat kinerja seseorang karyawan dalam organisasi/perusahaan.
            Jenis kompensasi lain yang hampir setiap organisasi/perusahaan memberikanya dan sangat luas serta cukup penting adalah aneka  tunjangan dan peningkatan kesejahteraan yang pemberiannya tidak didasarkan pada kinerja karyawan melainkan didasarkan pada keanggotaanyasebagai bagian dari organisasi/perusahaan serta eksistensinya sebagai manusia seutuhnya. Aneka bentuk tunjangan tersebut dari sudut pandang karyawan juga sangat menarik dan menguntungkan sebab daripada harus pergi ke tempat lain untuk mendapatkan pelayanan yang sama secara individual mungkin biayanya bisa lebih tinggi.  Sehingga kompensasi seperti ini menjadi sesuatu yang sangat dipertimbangkan oleh karyawan di luar gaji maupun insentif lainnya.

A.   KOMPENSASI TUNJANGAN
1.      Pengertian Tunjangan
Simamora (1997:663) mengemukakan: “tunjangan karyawan (employee benefit) adalah pembayaran-pembayaran (payments) dan jasa-jasa (services) yang melindungi semua atau sebagian dari tunjangan ini”. Sedangkan Wungu dan Brotoharsojo (2003:97) menyatakn sebagai berikut: “Tunjangan atau fringe and benefit adalah komponen imbalan jasa atau penghasilan yang tidak terkait langsung dengan berat ringannya tugas jabatab dan prestasi kerja pegawai atau merupakan inderct compesation. Dengan demikian tunjangan pada hakikatnya dapat diartikan sebagai:
a.       Merupakan inderct compesation yang dapat berwujud finansial ataupun non-finansial.
b.      Tidak berkaitan dengan kontribusi produktivitas pegawai bagi perusahaan dan diberikan semata-mata karena pegawai adalah anggota kelompok organisasi perusahaan.
c.       Menunjukan kesediaan perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap pegawainya secara sosial.
d.      Diberikan oleh perusahaan agar motivasi pegawai terjaga tetap tinggi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pegawai.
Dengan demikian tunjangan merupakan tambahan penghasilan yang diberikan perusahaan/organisasi kepada para pegawainya. Tunjangan tdrsebut dapat terdiri dari bermacam-macam sebutan ada tunjangan jabatan, tunjangan transpor, tunjangan keluarga, tunjangan pembangunan, sbb. Adapun tujuan pemberian tunjangan adalah:
a.       Meningkatkan daya tarik perusahaan/organisasi bagi calon pegawai baru.
b.      Meningkatkan moral pegawai sehingga pegawai akan merasa dalam iklim sosial penuh kebersamaan hal yang tentunya akan berpengaruh positif terhadap terciptanya team work.
c.       Memberikan pelayanan kepada pegawai dalam artian bahwa pemberian tunjangan dapat mempertahankan motivasi pegawai sehingga dapat bekerja lebih efektif.
Program-program tunjangan karyawan dapat dibagi ke dalam tiga kategori:
·         Tunjangan keamanan sosial dan pdensiun menggantikan pendapatan pada waktu pensiun, kontinuitas gaji dan program-program bagi yang tidak mampu/cacat jangka pendek dan jangka panjang menggantikan pendapatan yang hilang karena sakit.
·         Tunjangan-tunjangan yang memberikan rasa aman bagi kalangan karyawan dengan membayar pengeluaraan-pengeluaran ekstra atau luar biasa yang dialami karyawan secara tidak terduga.
·         Program-program tunjangan yang dapat dipandang sebagai kesempatan bagi karyawan. Hal ini dapat meliputi mulai dari pembayaran biaya kuliah dengan kualitas kehidupan karyawan yang terpisah dari pekerjaan.
Prinsip-prinsip program tunjangan yang harus diperhatikan:
·         Perlunya pemuasan kebutuhan nyata, tunjangan sering dijalankan hanya untuk menghadapi sikap apatis ataupun penolakan karyawan. Sikap apatis karyawan kadang berubah menjadi tuntutan agar kas yang dikeluarkan untuk tunjangan karyawan diberikan mereka dalam cek gaji mereka.
·         Tunjangan yang diseleksi haruslah dapat ditangani dengan sangat baik oleh pendekatan kelompok. Jika karyawan tidak menyadari keberadaan program tunjangan maka imbalannya bagi organisasi hanya sedikit atau tidak ada.
·         Biaya tunjangan karyawan mestilah dapat dikalkulasikan dan pendanaanya mestilah disusun atas dasar yang sehat. Hal ini khususnya sangat penting dalam masalah pensiun karyawan. Perkiraan penaksiran tunjangan asuransi haruslah dilakukandan ketentuan yang mencukupi untuk pendanaanya haruslah disusun sebelum menawarkan jasa tersebut kepada karyawan.
Salah satu cara meningkatkan kepuasan karyawan dengan tunjangan dan keseluruhan kepuasan kerja tanpa meningkatkan biaya paket kompensasi adalah dengan menawarkan paket tunjangan fleksibel (fleksible benefit packagr), kadang kala disebut pila sebagai program tunjangan kafetaria (cafetaria-style benefit palan). Program tunjangan fleksibel sangatlah efektif dan populer karena mereka mengakui bahwa karyawan-karyawan dari usia-usia dan situasi hidup yang berlainan adalah mempunyai kebutuhan pribadi yang berbeda. Tunjangan fleksibel memungkinkan masing-masing karyawan untuk memilih tunjangan-tunjangan yang mereka inginkan. Untuk mendesain paket tunjangan yang efektif, perusahaan perlu mderangkaikan strategi tunjanganya dengan keseluruhan strategi kompensasinya. Strategi tunjangan membutuhkan pengambilan keputusan dalam 3 bidang yaitu:
·         Bauran tunjangan (benefit mix) adalah paket lengkap dari tunjangan yang dipilih oleh perusahaan untuk ditawarkan kepada kalangan karyawannya. Terdapat tiga isu yang perlu dipikirkan pada saat pengambilan keputusan tentang bauran tunjangan strategi kompensasi total, sasaran-sasaran organisasional dan karakteristik tenaga kerja. Perusahaan mesti memilih pasar dimana ia ingin bersaing merebut tenaga kerja dan kemudian memberikan paket tunjangan yang memikat kepada orang-orang dipasar tersebut. Dsasaran organisasi mempengaruhi bauran tunjangan.
·         Terkait dengan jumlah tunjangan, Simamora (1997:669) “pilihlah jumlah tunjangan menentukan presentasi dari paket kompensasi keseluruhan yang akan dialokasikan kepada tunjangan-tunjangan yang dibandingkan dengan komponen paket lainnya (bayaran pokok dan insentif). Pilihan ini berhubungan dengan putusan bayaran variabel dan bayaran tetap. Manakal manajemen telah memutuskan jumlah dana yang tersedia untuk semua tunjangan, manajemen dapat menyusun anggaran tunjangan dan memutuskan tingkat pendanaan untuk setiap bagian program tunjangan. Manajemen kemudian ingin mengetahui bagaimana mereka dapat mendistribusikan untuk setiap tunjangan.”
·         Fleksibilitas tunjangan dijelaskan bahwa pilihan fleksibilitas tunjangan berkenaan dengan kadar keleluasaan yang diberikan oleh organisasi kepada para karyawan untuk menyesuaikan paket tunjangan dengan kebutuhan pribadi mereka.
Meningkatnya diversitas kerja juga memaksa banyak perusahaan untuk mempertimbangkan lebih banyak penawaran kisaran program tunjangan sejalan dengan keadaan dan gaya hidup yang baru. Pada umumnya terdapat empat tujuan luas dalam penyampaian program tunjangan, yaitu:
a.       Membuat karyawan sadar akan tunjangan tersebut. Hal ini dapat dilakuakn dengan mengingatkan mereka akan jumlahnya secara periodik dan bagaimana mendapatkan tunjangan pada saat dibutuhkan.
b.      Membantu karyawan memahami informasi tunjangan yang mereka dapatkan agar memperoleh manfaat penuh dari program tunjangan tersebut.
c.       Membuat karyawan yakin bahwa mereka dapat mempercayai informasi yang mereka peroleh.
d.      Meyakinkan karyawan saat ini maupun di masa depan akan nilai paket tunjangan.
Dewasa ini komunikasi terpusat pada kejadian (event centered communications),yaitu memberikan karyawan informasi tunjangan yang dibutuhkan pada saat karyawan membutuhkannya. Hal ini dilaksanakan dengan memberikan informasi pada saat tunjangan menjadi tersedia, dan pada saat kejadian penting (sakit,cacat, pensiun, meninggal atau pemutusan hubungan kerja). 2 point yang mesti diingat dalam menyampaikan program tunjangan karyawan, yaitu:
·         Para karyawan mestilah memahami cakupan dasar dan restriksi yang berlaku terhadap program tunjagan  mereka.
·         Para karyawan secara pribadddi haruslah dibimbing mengenai tunjangan mereka secara berkala.
Konseling tunjangan individu dapat dilaksanakan sekali setahun atau pada saat diminta oleh karyawan. Konseling tunjangan memungkinkan karyawan membuat perubahan dalam program tunjangannya berdasarkan perubahan dalam struktur keluarga (kelahiran, kematian, perceraian, dll), tingkat pendapatan, hukum perpajakan, status kesehatan, dan faktor-faktor lainnya. Meskipun sebagian besar program tunjangan karyawan didasarkan pada partisipasi massal dan kesuksesan serta nilainya sanagt bergantung pada penerapan prinsip kelompok, bagian dari program yang tidak dibutuhkan oleh undang-undang sering disesuaikan kepada sekelompok tertentu di dalam organisasi.
Disamping biaya-biaya sesungguhnya dari tunjangan, terdapat pula biaya pelaksanaan tunjangan tersebut. Bagi organisasi berskala besar, biaya overhead mungkin dapat diabaikan tetapi bagi organisasi berskala kecil biaya personalia untuk mengelola program tunjangan mungkin dapat diukur berimbang dengan jumlah karyawan yang dilyani. Pengendalian biaya (cost control)yang bertalian dengan tunjangan karyawan mendapatkan prioritas manajemen puncak dewasa ini. Penting bagi sebuah perusahaan untuk menyimpan lengkap catatan biaya tunjanganya. Biaya tersebut haruslah disampaikan kepada karyawan agar mereka dapat memahami bahwa cek-cek gaji hanya bercerita sedikit dari keseluruhan gaji.
Dalam menyampaikan informasi kepada tunjangan kepada kalangan karyawan, informasi tentang program-program kesejahteraan dan pensiun yang kompleks haruslah dibuat jernih kepada para karyawan sehingga tidak terdapat kesalahpahaman. Karena karyawan biasanya ahli dalam bahasa-bahasa teknis dan legalistik, perhatian mestilah dicurahkan pada informasi saat ini dalam cara-cara yang dapat dimengerti dan menggunakan berbagai saluran komunikasi secara berkesinambungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar